Indonesia merupakan
negara dengan berjuta potensi dan keindahan alam. Kekayaan alam yang dimiliki
meliputi keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi telah menjadikan
negeri ini sebagai destinasi wisata yang menawarkan banyak jenis pariwisata.
Selain jenis-jenis wisata yang didasarkan pada kekayaan alam, bumi nusantara
ini juga menawarkan produk peradaban dari masyarakatnya berupa ragam budaya,
dinamisasi pola kehidupan sosial dan cara berinteraksi satu sama lain. Hal-hal
tersebut semakin memperkaya jenis pariwisata yang dimiliki oleh negeri ini.
Seiring perkembangan zaman dan pemikiran, pemahaman mengenai pariwisata ikut
berkembang dewasa ini. Perkembangan ini dipengaruhi oleh makna dari pariwisata
itu sendiri yang terus berkembang dan mulai dipahami sebagai suatu lingkup
multidimensi dan sangat terkait dengan latar belakang dari individu atau
kelompok yang memaknainya. Keberadaan pariwisata yang multidimensi tadi
akhirnya mebuat pariwisata dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang.
Mulai dari perkembangan zaman yang ada saat ini, lingkup aspek seperti
pariwisata dilihat dari sudut bisnis, industri, akademis, spasial, dan lain
sebagainya.
Pariwisata yang memiliki pemahaman secara meluas, cenderung
membentuk suatu sistem yang mengaitkan komponen-komponen satu sama lain menjadi
satu sistem pariwisata. Seperti yang dikemukakan oleh Jordan, 2004 bahwa sistem
Pariwisata adalah tatanan komponen dalam industri pariwisata dimana
masing-masing komponen saling berhubungan dan membentuk sesuatu yang bersifat
menyeluruh. Kemudian dikemukakan bahwa sistem pariwisata adalah hubungan antara
penawaran (supply) dan permintaan (demand). Penduduk yang berkeinginan dan
berkemampuan untuk mengadakan perjalanan, atau dengan kata lain wisatawan,
sebagai permintaan, dan dari segi penawaran adalah berbagai jenis moda
transportasi, atraksi wisata, fasilitas dan pelayanan jasa bagi wisata dan juga penyediaan
informasi dan promosi wisata.
Pariwisata sebagai sebuah hasil pengelolaan aspek-aspek di
dalamnya meliputi alam, manusia, dan integrasi keduanya memunculkan satu opini
mengenai bentuk pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan. Pemahaman
ini mengedepankan nilai-nilai konservasi dalam mempertahankan kemurnian alam
serta budaya masyarakat di dalamnya, termasuk integrasi antara keduanya. Konsep
pariwisata yang berkembang tersebut berorientasi pada pemeliharaan kelestarian
lingkungan dan mempertahankan budaya dari masyarakat setempat. Konsep ini biasa
dikenal dengan sebutan ekowisata (ecotourism).
Ekowisata
Konsep ekowisata terkait erat dengan pariwisata
berkelanjutan, yang memilki kriteria konservasi, edukasi, dan sustainability dengan berbagai komponen
di dalamnya. Rumusan Ekowisata pertama kali ditemukan oleh Hector
Ceballos-Lascurai pada tahun 1987 yaitu sebagai berikut:
”Nature or ecotourism
can be defined as tourism that consist in travelling to relatively undisturbed
or uncontaminated natural areas with the spesific objectives of studying,
admiring, and enjoying the scenery and its wild plants and animals, as well as
any existing cultural manifestations (both past and present) found in the
areas.”
Masyarakat Ekowisata Internasional (TIES,2000) mengartikan
ekowisata sebagai suatu perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan
cara mengkonservasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Sedangkan Janianton dan Helmut (2006) menyatakan bahwa ekowisata merupakan
bentuk wisata yang mengadopsi prinsip-pinsip pariwisata berkelanjutan. Dari
berbagai definisi tersebut terdapat tiga perspektif utama dalam melihat
ekowisata, yaitu ekowisata sebagai produk, ekowisata sebagai pasar, dan
ekowisata sebagai pendekatan pengembangan. Ekowisata sebagai produk merupakan
semua atraksi yang berbasis pada sumberdaya alam. Ekowisata sebagai pasar
merupakan perjalanan yang diarahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan.
Ekowisata sebagai pendekatan pengembangan merupakan metode pemanfaatan dan
pengelolaan sumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan. Artinya, kegiatan
ekowisata ini menekankan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dan
pelestarian lingkungan yang menjadi ciri khas dari ekowisata. Pihak yang
terlibat dalam kegiatan ekowisata bukan hanya wisatawan dan masyarakat lokal,
tetapi juga industri, pemerintah, maupun lembaga-lembaga lainnya yang memiliki
kepentingan terhadap kegiatan ekowisata. Dapat disimpulkan bahwa ekowisata
merupakan bentuk industri pariwisata berbasis lingkungan yang memberikan dampak
kecil bagi kerusakan alam dan budaya lokal sekaligus menciptakan peluang kerja
dan pendapatan serta membantu kegiatan konservasi alam itu sendiri (Panos,
dikutip oleh Ward, 1997).
Penerapan Konsep Ekowisata
Indonesia memiliki berbagai macam pariwisata yang menerapkan
konsep ekowisata, seiring dengan banyaknya kekayaan alam, dan ragam budaya yang
dimiliki. Artinya banyaknya jenis ekowisata ini tentu memunculkan suatu
tanggung jawab lebih bagi para penikmat jasa pariwisata tersebut. Beberapa
contoh jenis ekowisata yang sering dijumpai adalah taman nasional dan kebun
raya. Taman nasional maupun kebun raya pada awalnya ditujukan untuk kegiatan
konservasi, laboratorium alam, dan penelitian. Namun seiring dengan
perkembangan zaman yang berpengaruh pada selera masyarakat dan pola pikir yang
terbentuk, pada akhirnya kedua hal tersebut menjadi satu peluang dalam memperkaya
jenis-jenis pariwisata yang dapat ditawarkan. Keindahan alam yang memanjakan
serta ikut merasakan pola kehidupan masyarakat lokal sehari-hari tentu akan
menjadi suatu pengalaman yang mengasyikkan.
http://abahmandar.blogspot.com/2013/05/kenapa-harus-ekowisata.html
|
Dikutip dari Jurnal
pengejar primata, taman nasional maupun kebun raya saat ini dibuka untuk
umum bagi kepentingan edukasi. Berdasarkan informasi Dari Sabang hingga Merauke, terdapat 50 taman
nasional dan kebun raya. TN (Taman Nasional) Lorentz di Irian Jaya berpredikat
World Heritage Park, sedangkan TN Ujung Kulon telah menjadi World Heritage
Site. Contoh lain dari konsep ekowisata yang biasa diterapkan di Indonesia adalah
konsep wisata bahari yang menawarkan rekreasi pesisir pantai sekaligus
keindahan bawah laut Indonesia yang memang terkenal akan warna-warni jenis
biota lautnya.
Kampung Naga
Kampung Naga merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh
sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan
leluhurnya, dalam hal ini adalah adat Sunda. Kampung ini secara administratif
berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya,
Provinsi Jawa Barat. Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat yang masih
lestari. Mereka menolak campur tangan masyarakat luar terutama yang mencampuri
dan merusak kelestarian kampung tersebut. Pernah suatu ketika muncul kabar
mengenai penutupan lokasi Kampung Naga untuk masyarakat umum. Alasannya adalah
masyarakat lokal tidak ingin tempat tinggalnya dijadikan desa wisata, sehingga
pihak-pihak luar dapat bebas keluar masuk serta menyebarkan pengaruh-pengaruh
buruk bagi kampung mereka.
Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam, namun
mereka juga taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.
Artinya, walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, syariat Islam yang
mereka jalankan agak berbeda dengan pemeluk agama Islam lainnya. Menurut
kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan
nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang
datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak
dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut
dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak
menghormati karuhun, dan hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka.
Konsep wisata yang terlihat dari Kampung Naga ini terletak
pada pelestarian adat-istiadat dan pola interaksi masyarakat di dalamnya.
Tergambarkan dengan jelas melalui bentuk tatanan sosial serta kepercayaan pada
nilai-nilai leluhur dan turun-temurun. Selain dilihat dari pola interaksi antar
sesama manusia, juga dapat dilihat dari pola interaksi yang terjadi antara masyarakat
lokal dengan alam yang terlihat bersinergi, saling menjaga, dan saling
bergantung satu sama lain. Satu hal yang menarik adalah jika diamati lebih
jauh, suatu sekat dan batas tercipta secara tidak sengaja melalui sikap dan
prinsip masyarakat terhadap pengaruh luar yang terjadi. Kebiasaan, budaya, dan
kepercayaan mereka terhadap nilai-nilai leluhur membentuk suatu tameng bagi
intervensi-intervensi masyarakat luar/asing yang ingin membawa pengaruh bagi
pola kehidupan masyarakat lokal. Artinya konsep ekowisata ini menjadi satu hal
yang tercipta secara otomatis dibenak para wisatawan ketika mengunjungi Kampung
Naga ini. Segala peraturan, adat, dan budaya tersebut mengharuskan para
wisatawan untuk menghargai apa yang sudah tercipta serta tidak merusak roda
kehidupan masyarakat setempat.
Kawasan Wisata
Kabupaten Merangin
Di Provinsi Jambi juga memiliki sebuah kawasan yang sangat
berpotensi menjadi kawasan wisata unggulan, yaitu kawasan wisata di Kabupaten
Merangin. Kabupaten ini memiliki banyak potensi dengan beragam obyek wisata
alam dan budaya yang menarik serta bisa diandalkan untuk dikembangkan sebagai
ekowisata. Beberapa obyek wisata yang dapat dijadikan unggulan seperti Hutan
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Wisata arung jeram dengan menelusuri
sungai Merangin yang penuh resiko dan tantangan merupakan daya tarik tersendiri
dimana setiap tahunnya dilaksanakan event nasional dan internasional yang
bertepatan pada bulan Juli dan Agustus. Kemudian terdapat kebudayaan unik Suku
Anak Dalam atau Suku Kubu yang masih primitif dan hidup di hutan belantara
Merangin, Goa Sengayau dengan panorama stalagtitnya yang menarik, sumber air
panas Grao, Danau Pauh dan Depati masih asri dan alami.
Konsep ekowisata yang teraplikasikan disini adalah keberadaan-keberadaan
obyek wisata alam dan budaya sebagai atraksi wisata yang dikelola menjadi
sarana rekreasi serta edukasi bagi para penikmat pariwisata. Konsep ekowisata
tersebut terdiri dari atraksi wisata yang ditawarkan melalui wisata alam hutan,
arung jeram, kemudian sarana edukasi yang diberikan melalui pengalaman dan
nilai budaya baik dari Suku Anak Dalam dan Suku Kubu. Atraksi wisata tersebut
jika ditinjau dari sisi pemberdayaan masyarakat lokal dan pengaplikasian
nilai-nilai partisipatif terwujud melalui pengikutsertaan masyarakat lokal
dalam bekerja dan mengelola keberadaan atraksi-atraksi wisata tersebut. Selain
itu, keberadaan atraksi wisata tersebut memunculkan nilai ekonomi berupa
kegiatan ekonomi kecil/lokal terutama kaitannya dengan penjualan produk-produk
lokal.
Sesuai dengan pemahaman umum mengenai ekowisata, bahwa
ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, melainkan hanya menggunakan jasa
alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik, dan psikologis
wisatawan. Bahkan dalam berbagai aspek, ekowisata merupakan bentuk wisata yang
mengarah ke metatourism. Ekowisata bukan menjual destinasi tetapi menjual
filosofi. Pemahaman tersebut ibarat memunculkan suatu daya tarik wisata ke
dalam satu paket yang utuh dan saling berkesinambungan. Tanggung jawab kita
semua untuk terus menjaga kelestarian mereka dan mulai menghargai nilai-nilai
kearifan lokal di masyarakat sebagai identitas keanekaragaman kekayaan negeri
ini.
Referensi :
Pamungkas,
Gilang. 2012. Kapasitas Jejaring
Stakeholder Dalam Pengelolaan Ekowisata (Studi Kasus: Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango). Bandung: Institut Teknologi Bandung
Sumaryadi,
Adityo. 2013. Identifikasi Kesesuaian
Rencana Pengembangan Pariwisata Kawasan Kaki Jembatan Suramadu dengan Persepsi
dan Preferensi Wisatawan. Bandung: Institut Teknologi Bandung
Agusmanto.
2004. Pengembangan Ekowisata Alam dan
Budaya di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Semarang: Universitas
Diponegoro
http://abahmandar.blogspot.com/2013/05/kenapa-harus-ekowisata.html
http://www.kalangsunda.net/kampungnaga.htm
http://roni-bae.blogspot.com/2011/10/rony-zone-objek-wisata-di-kabupaten.html
988Bet | Agen Sbobet | Agen Judi | Agen Bola
ReplyDeleteAgen Sbobet
Agen Bola
Agen Judi
Bandar Judi
Bandar Bola Bonus
Bandar Asia77
Agen Poker
Agen Asia8
Agen 1sCasino
Agen Casino
Agen Bola IBCBET
Agen Bola Sbobet
Prediksi Bola
AGEN SBOBET | AGEN BOLA | AGEN JUDI
http://988bet.com/
http://988bet.com/prediksi-skor-empoli-vs-juventus-tanggal-08-november-2015/
http://988bet.com/prediksi-barcelona-vs-villarreal-tanggal-08-november-2015/
http://988bet.com/prediksi-skor-as-roma-vs-lazio-tanggal-08-november-2015/
http://988bet.com/prediksi-aston-villa-vs-manchester-city-08-november-2015/
http://988bet.com/prediksi-skor-arsenal-vs-tottenham-hotspur-08-november-2015/
http://988bet.city/2015/11/01/prediksi-lazio-vs-milan-02-november-2015/
http://agenjudi.city/2015/11/01/prediksi-sporting-gijon-vs-malaga-02-november-2015/
http://agen303.city/2015/11/01/prediksi-real-betis-vs-athletic-bilbao-02-november-2015/
http://agenbola.city/2015/11/01/prediksi-fc-nantes-vs-olympique-de-marseille-02-november-2015/
http://bandarbola.city/2015/11/01/prediksi-tottenham-fc-vs-aston-villa-fc-03-november-2015/
http://bolajudi.city/2015/11/01/prediksi-chievo-verona-vs-sampdoria-03-november-2015/
http://ibcbet.city/prediksi-palermo-vs-empoli-03-november-2015/
http://metrotv.city/2015/11/01/prediksi-astana-vs-atletico-madrid-03-november-2015/